و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَزِيدَ بْنِ زِيَادٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
رَافِعٍ مَوْلَى أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّهُ سَأَلَ أَبَا هُرَيْرَةَ عَنْ وَقْتِ الصَّلَاةِ فَقَالَ أَبُو
هُرَيْرَةَ أَنَا أُخْبِرُكَ صَلِّ الظُّهْرَ إِذَا كَانَ ظِلُّكَ مِثْلَكَ
وَالْعَصْرَ إِذَا كَانَ ظِلُّكَ مِثْلَيْكَ وَالْمَغْرِبَ إِذَا غَرَبَتْ
الشَّمْسُ وَالْعِشَاءَ مَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ ثُلُثِ اللَّيْلِ وَصَلِّ الصُّبْحَ
بِغَبَشٍ يَعْنِي الْغَلَسَ
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yazid bin Ziyad dari Abdullah bin
Rafi' mantan budak Ummu Salamah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia
bertanya kepada Abu Hurairah tentang waktu shalat. Maka Abu Hurairah berkata;
saya akan menjelaskannya kepadamu, (yaitu;) laksanakanlah shalat zhuhur ketika
bayanganmu persis seperti tinggimu, dan shalat ashar ketika bayanganmu menjadi
dua kali lipat lebih panjang, shalat maghrib ketika matahari terbenam dan Isya`
diantara kamu shalat dengan sepertiga malam. Dan laksanakanlah shalat subuh di
akhir malam masih suasana gelap.